Tuesday, March 10, 2009

Ayo lebih peduli, STOP using Diaper!!

Akhir2 ini mulai rame pertanyaan2 yang muncul di milis2 n forum2.Salah satunya, "saya menggunakan pospak untuk anak saya selama hampir sehari penuh, karena saya bekerja dan sehari2 hanya bersama dengan neneknya. Apa sih efek samping dari penggunaan pospak ini?""Kenapa sih pada rame cloth diaper di luar negeri.. banyak banget toko2 yang jual popok kain?"Efek sampingnya yang aku tau;
1. Yang jelas ada di kantong.. (tapi kalo yang ini deal antara mom dengan kondisi keuangan)
ilustrasinya:part time:
apabila 1 bayi menggunakan 2 pospak tiap harinya, asumsi 1 pcs pospak harganya 1500, sehari biaya yang dikeluarkan untuk pospak 2pcs x Rp. 1.500 =Rp. 3.000.
Dalam setahun, pengeluaran kita untuk pospak Rp 3.000 x 365 hari = Rp. 1.095.000full time:
apabila 1 bayi menggunakan 7 pospak tiap harinya, asumsi 1 pcs pospak harganya 1500, sehari biaya yang dikeluarkan untuk pospak 7pcsR xp. 1.500 =Rp. 10.500.
Dalam setahun, pengeluaran kita untuk pospak Rp 10.500 x 365hari = Rp. 3.832.500
coba kira2, berapa lama dia akan menggunakan pospak..
jika dua tahun, di kali dua
jika tiga tahun, di kali tigaitu belum termasuk krem2 dan biaya lain2 untuk mengobati iritasinya.

2. masalah limbah untuk masa depan dia dan bayi2 lainnya
aku sering bilang kepada beberapa orang, "Jika melihat bayi menggunakan pospak, kamu berhak untuk marah". Di negara maju, sudah ada tahap kesadaran sampai ke tahap ini. Mereka bersama2, bahu membahu, mengambil andil dalam mempertahankan kondisi bumi untuk anak dan cucu mereka. Kepraktisan yang di ambil sebagai jalan keluar oleh seseorang, agak tidak adil untuk menimpakan efeknya untuk anak2nya.
Sebuah pospak, memiliki masa 300-500 tahun untuk dapat teruraikan didalam tanah (plastik membutuhkan 1000tahun). Itu berarti asumsi jika tiap orang memiliki bayi pada usia 30 tahun, maka akan ada sekitar 15 bayi dalam keturunan itu (asumsi 420tahun terurai)
ilustrasi:jika setiap bayi menggunakan pospak selama 2 tahun saja. maka jumlah pospak diatas:
7pcs x 365hari = 2.555 pcs pospak
2.555pcs (setahun) x 2tahun = 5.110pcs pospak
untuk 15 keturunan x 5.110pcs = 76.650pcs pospak

anggap saja setelah 420tahun, pospak pertama terurai.
jadi setiap 2.555pcs pospak terurai, ada 76.650pcs pospak masih tertumpuk dari 1 keturunan (bukan 1 keluarga.. lebih ngeri menghitungnya.. karena bisa ada percabangan keturunan. Tiap berkeluarga diasumsikan memiliki 2-3 anak).
Bisa dibayangkan 76.500pcs pospak itu sebesar apa kalo dikumpulkan. Bayangkan itu 400 tahun lagi. Saat bumi ditinggali oleh keturunan kita, anak dari anak kita, cucu dari cucu kita. Itu jika tiap bayi cuman pake 2 tahun.

Coba bayangkan pula.. jika setiap personel dalam keluarga mengambil keputusan yang sama untuk anaknya.
Dalam 1 kota, kira-kira 400 tahun lagi, Berapa banyak limbah yang harus mereka hadapi. Kehidupan seperti apa yang harus mereka jalani. Bagaimana tanah mereka? Apakah pohon masih bisa tumbuh dengan subur? Bagaimana air mereka? Apakah masih cukup untuk mereka minum? (sebagai info, jika kita membeli 1 botol air mineral, sama saja dengan kita mengkonsumsi air 6 liter. Karena diperlukan 5 liter untuk mendaur ulang 1 botol plastik)
Lalu bagaimana dengan kelayakan air minum? apakah air masih layak untuk mereka minum? Apakah kehidupan mereka nanti akan dihabiskan untuk berjuang menemukan penemuan2 baruhanya untuk survive hidup lebih lama tanpa sakit penyakit? Sedang kita saja saat ini sudah menganggap air kota tidak layak untuk diminum. Jadi sebenarnya apa sih, yang sedang kita berikan untuk mereka?

Mungkin beberapa orang menjawab dengan mudahnya, "daur ulang dong.."
pernah tau daur ulang? daur ulang itu sebenarnya adalah salah satu jalan termudah untuk survive, walau kondisinya akan seperti lingkaran setan. Sampah dibiarkan akan menumpuk,... sampah dipendam akan merusak kesuburan tanah,... sampah didaur ulang akan membutuhkan bahan2 kimia yang harus dipakai.... Dan dari ilustrasi daur ulang botol air mineral tadi.. aku rasa, kita semua sudah mengerti, bahwa juga itu bukan jalan keluar.

Aku pernah mengikuti demonstrasi dan ilustrasi yang terjadi di masa depan, dengan kondisi cara kita hidup sekarang. Kemungkinan kehidupan yang dijalani oleh anak2 kita akan lebih berat, karena air semakin sedikit, juga ada efek rumah kaca, limbah yang tak terdaur ulang banyak, yang terdaur ulang menghabiskan volume air di bumi.

3. Efek jangka panjang dari bahan kimia
Siapa yang masih tidak tau kalau bahan dari pospak itu adalah kertas dan pulp daur ulang? Siapa yang masih bilang itu kapas dan gelnya dari tumbuh2an alami.. bukan dari bahan sintetis? Siapa yang berani bilang itu 100% aman?
Tentang bahan gel dari disposable diaper, baca disini: http://www.envivant.com/2008/06/04/super-absorbers-in-disposable-diapers/Lembaga perdaur ulangan kertas saja menyatakan perpaduan kertas dan pulp itu mengeluarkan suatu zat yang disebut dioksin. (baca lengkap: http://www.terranet.or.id/tulisandetil.php?id=1306)
Zat dioksin ini memiliki efek buruk untuk jangka panjang. zat kimia=kanker dan sumber penyakit lain, itu jelas.(baca lengkap dioksin dibagian bawah sendiri artikel disini: http://roysianipar.wordpress.com/porsea-here-is-your-price-to-learn-about-your-paper-industry-toba-pulp/ )
belum lagi pemutih (khlor) yang digunakan untuk memutihkan koran2, dus2 sampah, kertas bekas bungkus nasi di sampah, dan kertas2 yang yang di pul ke pusat pendaur ulangan kertas.. itu dampaknya buruk untuk tubuh kita. Klor memang digunakan untuk mensterilkan. Iya benar.. tapi ada harga yang harus dibayar pada saat menggunakan klor. Seorang teman, dokter bedah di komunitasku, pernah bercerita.. "klor memang digunakan untuk mensterilkan. Tapi berefek buruk jika bersentuhan langsung dengan tubuh manusia. Kami kalo membedah orang, klor digunakan untuk mensteril alat2 operasi. Tapi itu karena insidentil. Tidak diijinkan untuk penggunaan lebih dari itu. Seandainya ada pilihan lain, kami akan ambil pilihan lain itu. Jadi penggunaan klor diruang operasi, itu seperti buah simalakama." Lha.. kenapa kita mengijinkan itu untuk dikonsumsi bayi2 kita? apalagi sampai 24jam sehari.
Pernah tau kan, koran dan buletin, itu mencetaknya menggunakan mercuri dan minyak gas. Setahuku, mercuri itu sebuah zat, minyak gas juga. Dan itu tidak akan hilang karena diputihkan saja, dan karena disterilkan. Steril itu untuk melawan bakteri, tapi tidak untuk bahan kimia lain.
So. berapa banyak penumpukan zat kimia yang ada di pospak anak kita.

Aku rasa sebenarnya tidak perlu menjawab pertanyaan tentang masalah2 nappy rash, iritasi, gatal2, merah2 dll yang dialami buah hati kita saat menggunakan pospak. Seorang teman yang sensitif penah bercerita mencoba menempelkan pospak yang cukup bermerk dilengan bagian dalamnya. Ternyata kulitnya memerah dan gatal2. Kasian kan.. kulit bayi yang kita dengan soknya bilang "ngga baik kan terkena detergen, kulitnya masih sensitif.. " tapi dengan gampangnya kita menempelkan bahan terburuk yang mengandung dioksin dan khlor kebagian tubuh yang paling sensitif (dan terbuka ke organ dalamnya, tentunya).Beberapa saat yang lalu, memang sempat rame berita, bahwa di eropa dan negara2 maju lainnya, banyak orangtua2 yang kembali ke popok kain. Mereka bertahan untuk kembali ke popok kain yang sekali pipis langsung diganti. Akan tetapi ini menjadi masalah (walau mereka bertahan), pada saat mulai masuk musim dingin. Bisa dibayangkan pada saat suhu dibawah nol, bayi2 masih harus membuka pakaian mereka dan kebasahan.
Akhirnya memunculkan inovasi menciptakan popok kain yang bisa menggantikan pospak. Bisa beberapa kali pipis.
Ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Penjualan pospak di negara2 maju mulai menurun. Mereka peduli akan masa depan anak2 mereka dan negara mereka.
Sekarang yang lagi rame malah lebih maju lagi. Cloth Diaper (popok kain) yang mereka gunakan berasal dari bahan2 organic (organic disini maksudnya berasal dari tanaman non pestisida, full cotton dan amat mudah di daur ulang).
Terakhir.. bukan hanya popok kain mereka. Tapi kain2 dan baju2, handuk dan segala jensi kain.. Bahkan mainan2 anak2, yang berasa dari kayu, kertas dll.. semuanya organic. Mudah didaur ulang.

Terasakah dampaknya untuk kita saat ini? Terasakan dampaknya untuk mereka sehingga mereka begitu peduli? Menurutku, mereka sangat mencintai dan peduli pada anak2 dan keturunan mereka.

Lalu.. masih bisa bilang sayangkah kita pada anak2, cucu2 dan keturunan kita jika kita bercermin dari mereka?
Atau kita ternyata sebenarnya hanya memikirkan diri kita sendiri?
coba baca juga ulasan ini: http://renatashopshop.multiply.com/journal
nb: maap mom kalo agak pedas blogku kali ini.Aku ngomong gini bukan karena aku sekarang jualan cloth diaper. Yang bisa aku jual sih macam2.. kapan hari malah ada yang mau ngeresellerin pospak ditempatku. Aku tolak!! Rabatnya masih 3 kali lipat rabatnya cloth diaper yang aku tawarin.
Aku cuma prihatin banget sama cara berpikir yg menurutku kurang memperhitungkan secara jangka panjang n secara global.
Aku ga suka kalo ada bayi pake pospak, atau kalo ada mom2 pakein anaknya pospak.
Why?
Karena itu berefek untuk Renata juga nantinya. Bukan berefek buat dia aja.Renata juga menghuni bumi dan negara yang sama dengan dia. Tanah yang sama yang akan Renata huni dengan bayi2 itu. Pospak mereka akan memenuhi tanah yang akan Renata diami, juga air yang Renata minum.baca juga link lain:http://dienaulfaty.wordpress.com/2008/03/20/popok-bayi-modern-pun-bisa-sebabkan-mandul/#comment-128http://www.realdiaperassociation.org/diaperfacts.phphttp://www.care2.com/greenliving/cloth-or-disposable-diapers.htmlhttp://www.envivant.com/2008/06/04/super-absorbers-in-disposable-diapers/http://www.mums-blog.co.uk/archives/169http://www.diaperjungle.com/why-use-cloth-diapers.htmlhttp://www.thediaperhyena.com/ichosecloth.htmhttp://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1702357,00.htmlhttp://www.essortment.com/all/clothdiapersba_rjem.htm
Tags: ,

No comments: